Monday, June 1, 2009

Industri Kreative Vs Serbuan Produk China



Harian Suara Merdeka –Jawa Tengah hari ini,Senin, 1 Juni 2009,halaman 5,Ekonomi Bisnis,memuat berita dengan judul PRODUK CHINA MAKIN MEMBANJIRI RI .
Diinformasikan bahwa dengan sudah terlanjur diproduksinya bermacam produk dan disaat hampir bersamaan Amerika Serikat sebagai Negara tujuan ekspor mengalami krisis financial,mengakibatkan melubernya barang-barang ex china termasuk ke Indonesia, bahkan melalui jalur illegal.Tanpa krisis global pun,produk china dan barang import sudah dirasakan menyerbu pasar domestik.Tak terbatas barang elektronik bahkan termasuk batikpun bisa masuk ke Indonesia dari china.Jadi tak jelas,apakah kebetulan suasana menjelang pemilu presiden,sehingga informasi diatas diangkat/di blow up, untuk memperkuat issue perekonomian (yang berpihak ke dan untuk mencari simpati) rakyat.Issue ekonomi kerakyatan diangkat semua capres dengan berbagai kemasannya.

Perjalanan waktu menunjukkan bahwa Indonesia kaya pelaku karya kreatif.Yang menarik,Karya Kreative anak bangsa ini dari masa ke masa terus eksis.Tak tergantung kebijaksanaan pemerintah berpihak atau tidak.
Kalau dicermati,semua ini karena industri/karya creative memiliki entry barrier yang tinggi dan kuat.Ini dalam bentuk talenta ke unik an,yang mengakibatkan karya kreatif mereka sacred/berjiwa/sacral.
Dengan entry barrier yang khas ini,sejarah perjalanan panjang keberadaan industri creative Indonesia diyakini akan berjaya menahan serbuan,membanjirnya,produk import,yang dengan mudahnya dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan modern/mall.Karena,entry barrier ini tak mempan ditembus secara instant oleh modal raksasa bahkan technology industri yang canggih sekalipun.Karya dari industri creative akan terus survive dan struggle.Ke-sacred-an,ke-unik-an,ke-sakral-annya membuatnya bernilai, valuable dan akan memenuhi dahaga setiap personal(yang juga sebagai pribadi unik) terhadap selera keindahan. Produk berjiwa,akan “memproteksi” diri dari serbuan “keindahan” yang berasal dari trend mode yang mudah bersifat massal dan machinal.

Di tengah membanjirnya produk import,saat yang tepat produk industri creative unjuk diri memuaskan konsumennya.Ke-unik-an produk yang dibelinya diyakini tak ada di mall!.

Thursday, April 9, 2009

Promosi Bersama SEMARANG INTERNATIONAL COMMUNITY di Hotel Gumaya Semarang

Atas Support ibu Silvy-pemilik Porto Grille Resto,Jl Sultan Agung Semarang dan ibu Piky –pengurus Semarang International Community;tanggal 8 April 2009 kami mengadakan pengenalan (produk) sulam-rajut.Acara diselenggarakan di Garuda Room Hotel Gumaya –Jl Gajahmada Semarang.
Rencana awal pertemuan diantaranya untuk berbagi cara dan tehnik menyulam dan merajut yang sudah kami persiapkan sebaik-baiknya .Namun ternyata hampir seluruh waktu tercurah pada produk sulam-rajut yang kami bawa sebagai contoh.
Berlangsung lancar dan yang membahagiakan adalah antusiasme dari warga Semarang International Community(ibu Wenny,ibu Yurike,ibu Agustienna Siswanto,Ibu Ina,Ibu Retno dll) terhadap produk sulam-rajut .Bahkan,ekspatriat asal Belanda,Jepang,Korea dari SIC asyik mengamati dan menikmati betul produk sulam-rajut.
Beberapa ibu SIC yang berasal dari Jepang merasa senang karena produk sulam-rajut yang kami bawa mengingatkan mereka akan sulam-rajut di negaranya.